Berkebun pala vs investasi property

Berkebun pala vs investasi property dan kata orang investasi di dunia properti adalah investasi paling menguntungkan dan paling aman. betulkah demikian faktanya ? mari kita lihat satu per satunya fakta yang terjadi dalam investasi berkebun pala dan investasi property. 






1. Modal lahan

untuk memperoleh keuntungan maksimal, maka diperlukan lahan yang strategis di dekat keramaian dan tentunya harga tanah yang ditawarkan tidaklah murah. kita asumsikan di kota kecil. kota kecamatan. harga per meternya Rp 1.000.000 dan untuk membuat lokasi ruko diperlukan minimal ukuran lahan lebar muka 20 meter dengan kedalaman 25 meter dari pinggir jalan dengan rincian 15 meter untuk bangunan dan 10 meter untuk parkiran. berarti luasannya 500 m2 senilai Rp 500.000.000.  belum termasuk biaya balik nama dan sertifikat.

 

Untuk lahan ideal menanam bibit pala adalah tanah kering. bisa lahan miring perbukitan atau ladang rumput. harga relatif apalagi jika di luar jawa. kita asumsikan lahan di pulau jawa yang cukup dekat dengan pusat desa. perkiraan harga Rp 500.000.000 per hektarnya. udah termasuk balik nama dan sertifikat. 






2. Modal kerja 

dari lebar 20 meter dapat dibuat 4 ruko dengan lebar masing masing 5 meter. panjang ke belakang 15 meter. 2 lantai. sehingga luas bangunan total 150 m2 dengan nilai borongan Rp 2.500.000/m2 ( tahun 2016 ). berarti nilai bangunan per ruko Rp 375.000.000. untuk 4 ruko senilai Rp 1,500,000,000. modal investasi per ruko senilai Rp 500,000,000.  sedangkan asumsi sewa tahunan sebesar 5 % dari nilai investasi atau sebesar Rp 25,000,000. 

untuk menanam bibit pala seluas 10.000 m2 atau 1 hektar diperlukan 900 batang tinggi 150 cm - 200 cm. dengan jarak tanam 10 m X 10 m. dengan modal 900 batang X Rp 200.000 = Rp 180.000.000. harga tersebut sudah termasuk pembersihan lahan, penanaman, pemupukan dan perawatan selama 6 bulan pertama yang kritis. 






3. Masa kerja hingga mulai menghasilkan passive income 

pembangunan ruko memerlukan waktu 12 bulan dan pada tahun kedua dapat disewakan dengan rata-rata sewa 2 tahun sehingga diperoleh pendapatan untuk 4 ruko sebesar Rp 200.000.000. dalam waktu 10 tahun setelah ruko berdiri diperoleh BEP. dengan asumsi kenaikan harga sewa 15 % setiap 2 tahunnya. 


pendapatan dari investasi berkebun pala baru diperoleh pada tahun ke 3 setelah penanaman. dengan rincian sebagai berikut ; 

tahun ke 3 sampai dengan tahun ke 5 

tiap pohon dapat dipanen 3 kg biji pala kering tiap bulannya atau sekitar 270 kg biji pala kering per bulan untuk tiap hektarnya. dengan harga normal di kering jemur di petani Rp 40.000/kg. diperoleh keuntungan Rp 10.000.000 atau sekitar Rp 120.000.000/tahun. BEP akan tercapai pada tahun ke 7. dengan asumsi harga tetap. 







4. Lifetime atau kelangsungan passive income 

umur ideal bangunan ruko sekitar 30 tahun dengan renovasi besar setiap 10 tahunnya. perkiraan biaya renovasi sekitar 10 % dari nilai aset saat itu. 

berkebun pala dapat terus memberikan passive income hingga umur pohon 80 tahun. tanpa ada perawatan dan tidak perlu menggaji pegawai untuk merawat. karena yang menjaga kebun sudah dapat komisi penjualan setiap kali menjual biji pala. 



Jadi mau investasi properti atau mau jadi petani pala yang sukses.


kosultasi dan kontrak tanam ; 

STAFF KEBUN

0812 2676 1600